Bromo
jawa timur, siapa sih yang ngak tau tempat itu ? salah satu tempat tereksotis
di dunia dan satu-satunya “aset” wisata jawa timur yang tak pernah sepi
pengunjung. Siapa saja yang pernah kesitu akan dibuatnya “ingin kembali lagi”,
iyah,,,salah satunya saya. Pemandangan padang pasir, padang bunga, gunung dan
candi yang turut serta menghiasi gunung bromo, telah memanjakan mataku. Tak disangka, lempengan
surga yang terdampar di jawa timur telah kulihat dengan mata kepala ku sendiri.
Saat
malam tiba, udara dingin menusuk tulang siap membungkus tubuh yang tak
berjaket. Semua tubuhku saya tutupi, kecuali mata. Benaran serius aku tak
mengada-ngada, udara di gunung bromo sangat dingin. Saking dinginnya tubuhku
saya lapisi dua jaket, itupun masih dingin, saya tanbah lagi satu lapis dengan
selimut, jadi tiga lapis. Itupun masih dingin.
Bagi
yang ngak kuat dengan dingin, sebaiknya bawa jaket buatan eropa jangan made in
probolinggo. Ngak ada effeknya kalau buatan probolinggo, kata orang jawa, kalau
ngak salah “Podowae”. Oh iyaa satu hal
lagi kalau mau pesan koffe itam atau yg lain sebagainya, ingat,,,jangan bawa
uang "pas-pasan" karna koffe disana empat kali lipat harganya dari tempat biasa dan
jangan kelamaan minum koffenya kerna hanya butuh waktu 3 menit,"teh hangat beruba jadi es teh".
Hal yg
paling ku benci di bromo adalah air, jujur saja saya ngk pernah mandi selama
tiga hari disana. Cuci muka saja takut apalagi mandi ??
Selama tiga hari
disana, hanya dua kali saya cuci muka, itu pun pake system "nyicil" yaitu Satu persatu
bagian tubuh di basahi di mulai dari muka, leher kemudian tangan dan ketek. Selesai.
Dan
hal paling ku sukai adalah melihat fajar diatas ketinggian 3000 meter dari permukaan laut “Kira-kira
seperti itu”. Sangat menakjubkan pemandangannya, sungguh ini adalah ciptaan tuhan yang
paling indah di dunia. Aku tak dapat mengucapkan kata-kata, aku hanya diam
dilihat fajar dan para kuda. Ini adalah pemberian terindah dan Ini adalah rasa yang paling ku
tunggu-tunggu dan waktu telah datang membawaku. Hanyah satu kata dalam benak ku
“ maka nikmat tuhan mana yang engkau ingkari ?”.
Ciyeeee......huhuii.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar