Jumat, 05 September 2014

BROMO

Bromo jawa timur, siapa sih yang ngak tau tempat itu ? salah satu tempat tereksotis di dunia dan satu-satunya “aset” wisata jawa timur yang tak pernah sepi pengunjung. Siapa saja yang pernah kesitu akan dibuatnya “ingin kembali lagi”, iyah,,,salah satunya saya. Pemandangan padang pasir, padang bunga, gunung dan candi  yang turut serta menghiasi  gunung bromo, telah memanjakan mataku. Tak disangka, lempengan surga yang terdampar di jawa timur telah kulihat dengan mata kepala ku sendiri.  

Saat malam tiba, udara dingin menusuk tulang siap membungkus tubuh yang tak berjaket. Semua tubuhku saya tutupi, kecuali mata. Benaran serius aku tak mengada-ngada, udara di gunung bromo sangat dingin. Saking dinginnya tubuhku saya lapisi dua jaket, itupun masih dingin, saya tanbah lagi satu lapis dengan selimut, jadi tiga lapis. Itupun masih dingin.

Bagi yang ngak kuat dengan dingin, sebaiknya bawa jaket buatan eropa jangan made in probolinggo. Ngak ada effeknya kalau buatan probolinggo, kata orang jawa, kalau ngak salah  “Podowae”. Oh iyaa satu hal lagi kalau mau pesan koffe itam atau yg lain sebagainya, ingat,,,jangan bawa uang "pas-pasan" karna koffe disana empat kali lipat harganya dari tempat biasa dan jangan kelamaan minum koffenya kerna hanya butuh waktu 3 menit,"teh hangat  beruba  jadi es teh".


Hal yg paling ku benci di bromo adalah air, jujur saja saya ngk pernah mandi selama tiga hari disana. Cuci muka saja takut apalagi mandi ?? 
Selama tiga hari disana, hanya dua kali saya cuci muka, itu pun pake system "nyicil" yaitu Satu persatu bagian tubuh di basahi  di mulai dari muka, leher kemudian tangan dan ketek. Selesai.  

Dan hal paling ku sukai adalah melihat fajar diatas  ketinggian 3000 meter dari permukaan laut “Kira-kira seperti itu”. Sangat menakjubkan pemandangannya, sungguh ini adalah ciptaan tuhan yang paling indah di dunia. Aku tak dapat mengucapkan kata-kata, aku hanya diam dilihat fajar dan para kuda. Ini adalah pemberian terindah dan Ini adalah rasa yang paling ku tunggu-tunggu dan waktu telah datang membawaku. Hanyah satu kata dalam benak ku “ maka nikmat tuhan mana yang engkau ingkari ?”.


Ciyeeee......huhuii.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar