Minggu, 29 Juni 2014

ANTARA AKU DAN ROMADHAN


Siang semakin hangat, matahari pagi sudah menyinari bokongku, cahaya silau mentari menyilaukan mataku yg sepenuhnya belum terbuka. Aku mulai bergegas bangun dari tidurku menuju kamar mandi.  Mulai mandi dan bla-bal-bla selesai. Seperti biasanya habis mandi langsung ke-kampus. Tapi, hari ini tidak seperti biasanya “rutinitas” yg saya lakukan, karena hari ini adalah hari pertama puasa dan hari ini juga adalah hari pertama liburan perkuliahan. Otomatis takada lagi sarapan dan takada lagi perkulihaan untuk satu bulan kedepan. 

Sabtu, 28 Juni 2014

DI SEPERTIGA MALAM YG TERAKHIR

"Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi purnama......"

Demikianlah salah satu firman Allah SWT yang dapat kita baca dalam al-Qur'an. 
Waktu malam adalah waktu yang demikian diperhatikan oleh al-Qur'an. 
Waktu malam adalah waktu yang penuh misteri dan rahasia.
Dimana misteri dan rahasia hanyah dapat dimengerti dan dipahami oleh orng-orang yang berbahagia jiwanya juga.

BANDUNG BARAT


Puas dengan jalan-jalan di Monas, Taman Mini, Isatana Negara dan Kota Tua. Kita langsung menuju Bandung. Empat jam perjalanan dari Jakarta lewat jalan Tol Cipularang yang katanya banyak mahluk abstrak itu. Pas ketika sampai di kawasan cipularang, ternyata dan ternyata tak ada mahluk abstrak sama sekali. Yang ada hanyalah suara music dangdut monata yang sengaja dari tadi diputar oleh sopir biar penumpangnya ketiduran. 

DI SEPER TIGA MALAM

Di malam setengah fajar itu
Berselimut kesunyian
Dingin memborgol tulang
                                Sum-sumku
Terasa indah dan kembira_
                                Dalam kesendirian
Terpisah jauh dari keluarga

BAGAIMANA MENCARI CINTA SEJATI


Pada suatu hari seorang Murid bertanya pada gurunya :
Bagaimana mencari Cinta sejati

Guru: 
Berjalanlah lurus di taman bunga yg luas, petiklah 1 bunga yg terindah menurutmu, dan kamu jangan pernah berbalik ke belakang..!!!

BUDAYA BACA



Di indonesia setiap daerah punya perpustakaannya sendiri sendiri, saat ini kabupaten mana yg takpunya perpustakaan ? rasanya tak ada, semuanya punya perpustakaan. Tapi, sepertinya lebih banyak lagi perpustakaan yang nasibnya merana alias mati suri. Tak jarang perpustakaan hanyah menjadi bangunan tua, tempat pengasingan yang layu, sepi pengunjung, kumuh penuh debu, angker dan menjadi tujuan akhir para penerbit buku untuk menyumbangkan buku bukunya yang tak laku lagi dipasaran.

FOTO FOTO KU



My Name is Wan.



Yah, begitulah teman teman seperjuangan memanggilku (wan), kalau dalam bahasa inggris artinya satu, walaupun tulisannya beda tapi penyebutanya sama One=wan=satu. Menurutku, Namaku itu unik karna hanyah ada satu (menurutku loh). Tahu ngk kenapa, karna artinya satu kalau artinya dua, tiga atau empat sudah ngk unik lagi. Hi..hi..

Kamis, 26 Juni 2014

PAK TUA DAN AIR LEPA


  Sungai itu dulunya tempat mandi, nyuci pakaian,dan sumber air minum orang orang desa...!! Loh, yang benar toh Ke..? Oh iya, banyak loh,, yg jadi pemimpin sekarang dulunya mandi disitu. termasuk Kakek juga..!! Ah,,Kakek mungkin kebanyakan menghayal atau jangan jangan kakek ngarang cerita sendiri..?

PENDIDIKAN APATIF DAN HUMANIS TAN MALAKA


                                         

Setiap penggalan sejarah pemikiran bangsa indonesia selalu melahirkan dan meninggalkan tokoh, ide, dan falsafah hidupnya sendiri. Khususnya dalam bidang pendidikan, ide dan falsafah hidup inilah yang menjadi kebanggaan generasi berikutnya untuk senantiasa di “toleh” untuk diambil “api”-nya dan dinyalakan kembali hari ini. Di antara tokoh penting ranah pendidikan bangsa indonesia adalah Tan Malaka, yang sampai saat ini “api” ide pemikirannya terus digali dan dikembangkan. Dan tulisan ini hannya akan fokus pada suatu warisan penting pengarang Madilog (Materialisme, Dialektika dan Logika) itu, yaitu pemikirannya tentang pendidikan yang apatif dan humanis.  

CERITA PERJALANAN KE MADURA


Salamm hangat dari jauh..
Asalamualaikum warahatullahi wabarokatohh…

 jika kau mampir di kampungku kawan, mungkin kamu akan tertarik mengunjungi area seluas “berapa kali berapa” di sebelah pulau Gamjaha yang airnya mendidih tanpa ada pemetik api seperti korek atau kayu bakar dan minyak tanah atau mungkin bensin sekalipun, air itu sudah panas dengan sendirinya dan panasnya tidak menimbulkan kebakaran sekitar. Kalau kamu punya pisang atau ikan tidak usah repot repot masak. Cukup, di masukin saja di dalam air panas(Begitulah masyarakat menyebutkan) dalam beberapa menit pasti matang. Bagimana kawan, manakjubkan bukan ?

UNTUK MEREKA PEJUANG DEVISA NEGARA




Lihat_
          lihat mereka di rumah rumah megah itu
          mereka perselempangan duka dan kesedihan
                                                                       _tiada tara
          bahkan menyayat habis jiwa mereka.

PURNAMA_KU_



Purnama yang ku cinta telah pergi diam diam, aku hidup tanpa purnama yang ku cinta. Tidak hidup, tidak mati, tapi hidup tanpanya adalah kutukan, hidup tanpanya terasa  sembilu dalam detik hari hariku. Terkadang aku ingin menjelma laut, siapa tahu purnama yang kucinta muncul dari garam dan buih. Sampai enam bulan berlalu Aku terus menunggu, tapi purnamaku takpernah muncul, purnamaku telah pergi hidup tanpanya adalah kutukan.

PENDIDIKAN DAN INDUSTRIALISASI DI PULAU GARAM


Sebenarnya tulisan ini saya tulis hanya mengenang kembali perjalanan ketika berada di pedalaman pulau madura yang hanya berjarak 80 Km dari kota surabaya, mereka berusaha membangun kembali sejarah leluhur dengan mendirikan beberapa LSM dan Yayasan dalam mencari jati diri ditengah-tengah pergolakan dan keterpurukannya birokrasi saat ini.