Berjalan melewati jembatan suramadu tak
pernah tertahan dengan ratusan monster berwarna belang-belang berpagar betis
menyisiri jalan, pulahan pantongan dan pistol siap menghadang. Tapi kita terus
berjalan menyusuri lorong jembatan terpanjang se-asia tenggara. Pistol dan
pantongan bukanlah halangan bagi kita para pendobrak government yang telah
berkoar semangat mereka. Roh kita telah tertanam dalam satu genggaman satu tujuan
dan satu suara untuk berteriak sekuat suara minta satu bahan_Turunkan Bahan
Bakar Minyak yang selalu menjadi halangan.
aksi bbm di tol suramadu |
Lembaran perang baru kami koarkan di
bawa gorong-gorong jembatan suramadu bersama para pejuang penentang lainya di
pelosok negeri. Didalam diri kami telah terisi berjuta amunisi untuk mendoprak
semua kebijakan tahi kucing. Kalian pemerintah sengaja membiarkan akan
saudaramu semakin meradang. Sedangkan kalian mala asik-asikan berantam di meja
bundar seperti anak-anak kecil yang lagi guyonan. Ulah konyol kalian membuat rakyat
kita hanya bisa gigit jari dan menahan perihnya kehidupan.
Hei…??
Kau
yang terpilih cobalah lihat sekeliling. Dengarkan, harapan yang telah kami
percayakan, kami wakilkan, kami serahkan untuk mewujutkan apa yang kami
harapkan. Kami telah lama bersabar. Kami sudah tersadar tuan, sementara kau
masih saja pandai berbohong. Ini ratapan tuan, bukan khayalan. Bukan juga
bualan…!!
penyobekan gambar JK |
Bersama
para dajjal disisi kanan kalian membuat kebijakan tahi kucing agar terlihat
realistis. Mengumbar janji sesumbar berkata ya pasti. Tapi kepalsuan yg kami
dapatkan. Kalian pemerintah cuma bisa
duduk goyang-goyang kaki. Hari depan yang cerah kami pertanyakan. Janji indah
dahulu hanya manis ucapan. Semua kepalsuan yang kami dapatkan. Janji 'kan
bahagia hanya sekedar ucapan. Bangsaat..!! kami akan terus berteriak di bawa jembatan
suramadu. Biar Madura dan Surabaya yang akan melihat kebohongan kalian. Kami akan
terus berkoar menuntut janji-janji kalian sampai jembatan itu runtuh.
Turunkan
harga BBM…hanya itu permintaan kami.
Apakah
kalian tidak lihat, berjuta buruh, pegawai, sopir angkot, tukang sayur dan
mahasiswa terdengar yang menyayat hati. Apakah
kalian tidak lihat guratan nasib mereka yang terukir dengan jutaan petaka. ??
Kami
Jadi bertanya-tanya pada ibu pertiwi, benarkah
sudah merdeka.? Tidak kita belum merdeka, kita baru saja memulai penjajahan model
baru yang di pelopori oleh si aseng dan si asing. Ini salah siapa ? ini salah
para bajingan dan antek-antek karena diarkan
terlalu lama mereka terlena di kursi raja.
Bajingan..!!
Mana janji kalian, janji hari depan yang cerah masih kami pertanyakan. Janji
indah dahulu hanya manis ucapan.. Semua kepalsuan yang kami dapatkan. Janji
'kan bahagia hanya sekedar ucapan. Fuck you, the government. Inilah apa yang
kami sebut argumen. Dokumen tuk disulap menjadi satu monumen. Tak ada komplain
hanya mendomplain. Atas nama nasional, semua keputusanmu yang tak rasional..
Koalisi dan konspirasi.. Hanya bahan untuk kuatkan aspirasi.
Anjiing…kalian!!
wah jancok.
BalasHapusBangsat, ngomong opo koen ??
BalasHapus