Sabtu, 22 November 2014

CUKI-MAI, the Government

By. MN
Entah kenapa kata “cukimai” tiba-tiba ramai di dalam kelas dan di warung-warung kofe, di sosial media dan bahkan ada teman asal jawa yang berpapasan di jalan_menyapaku dengan kata “Hai cukimai, jenengan ape nondi ?”.
Yeah, ngak apa-apa bisa di maklumi kok..!!

Terkadang saya berpikir, kata cukimai itu seperti kata jancok. Keduanya sama saja tergolong kata-kata kotor. Tpi, kata jancok itu masih terlalu sopan bagiku. Jikalau saja temanku itu tahu maksut dari kata cukimai. Mungkin dia tidak menyapaku dengan kata itu.” Heeem..
Sebelumnya saya mohon maaf kawan-kawan, tante-tante, mas-mas dan cong. saya cuman ingin menyinggung sedikit makna di balik kata cukimai. Serius ngk ada niat yang lain, cuman ingin menyinggung. Sedikiiiit..Oke..??


Oke, saya kasih tau apa itu arti dari kata cukimai. Kata cukimai terdiri dari dua kata Cuki dan Mai, “cuki” artinya berhubungan intim (manusia dengan manusia) sedangkan “mai” itu artinya ibu atau mama. Jadi, kata cukimai itu artinya “kamu berhubungan intim dengan ibumu.” Ups.
 Kata ini sering dipake di daerah ambon dan Maluku utara, saya kurang tahu asal kata ini darimana tapi yang jelas kata ini sudah ada sebulum saya lahir.  Kalau kate orang jakarte sih itu kata udah dari sononya.

Memang  udah dari sononya kok, jadi wajarlah ketika saya masih unyu-unyu saya sudah menggunakan kata-kata itu. Tapi, saya gunakan hanyalah ke orang-orang yang keseringan berbuat jahat, mencari gara-gara, berbuat kesalahan dan tentunya pelampiasan amarah. Hehe… yeah tujuannya agar orang tersebut tak usah mengulangi perbuatannya lagi. Karena bagi saya sendiri kata cukimai itu adalah kata perlawanan, ketika saya takbisa melawan dengan kekuatan saya bisa melawan dengan kata-kata. Kata cukimai itu yang menjadi pukulannya. Hehe…

Eh..tapi, kalau ketemu dengan orang timur (Maluku) jangan di praktekkan kata itu yah, nanti kamu dibalas dengan kata “Bampuki” lho. Kalau sudah seperti itu beda lagi ceritanya..!!

Bending kata itu diberikan ke pemerintah, coba kamu tengok pemerintah yang sekarang. Kebanyakan kebijakan mereka itu telah mempergosa hak-hak rakyatnya. itu sama saja mereka telah memperkosa ibu pertiwinya sendiri. Jadi tak usah sungkan-sungkan bro, ngomong saja ciplak-ciplok ke pemerintah bilang saja Cukimai dan jancok ke mereka. Karena, Jika kita sering-sering menggunakan kata cukimai dan jancok ke pemrintah, itu sama saja kita berusaha melawan pemerintah yang telah berbuat jahat terhadap rakyatnya. Dengan begitu kita telah berkontribusi membrantas  kejahatan di negeri para pakar tukang sulap.hehe……
Salam cukimai..!!


1 komentar:

  1. Tolol bet dah. Knapa di akhir harus ditutup dengan salam cuk1ma1???

    BalasHapus