Senin, 08 Desember 2014

PATIRTAAN JOLOTUNDO

giok/dupa

Batu batu tua itu masih bertahan dingin diam membisu.

Adakah mereka bisa  membisikan sesuatu ?

Sekelumit kisah dari masa lalu.

Yang di pendamkan beratus-ratus tahun.

 Akankah mereka bicara ?

Mencerahkan sisi gelap sejarah masa silam.

____________________________________________________
Jika kemarin saya ke pemandian air panas Brumbun. Paciran, Lamongan, yang terkenal mistis,angker dan banyak mahluk jenis cabe-cabean. Kali ini saya ketempat pemandian yang lebih tinggi mistis dan mitosnya.  Lokasi pemandian ada di desa Seloliman, Trawas. Mojokerto. jawa timur.  Disana ada sebuah Petirtaan Jolotundo, sebuah candi yang berarsitektur seperti kolam pemandian jaman saiki. Konon katanya tempat tersebut merupakan pemandian para raja-raja dan  keluarga  kerajaan mojopahit jaman dulu. Kereen kan ? he.he.he…


Di kolam Petirtaan Jolotundo, kita bisa saksikan ikan-ikan mas dan mujair dengan beragam jenis dalam jumlah yang banyak. Ikan-ikan itu terlihat jinak, Mereka berlarian kesana kemari dan merebut makanan dari para pengunjung yang menabur spageti. Anehnya tidak satu pun dari mereka “termasuk saya sendiri” yang berani iseng dengan mengambil atau bahkan mencuri ikan-ikan yang konon dianggap keramat itu. Padahal itu ikan-ikan kalau di bakar atau di gorengkan  enak. Satu ekor ikan saja bisa cukup mengenyangkan perut mahasiswa kere selama seminggu di kosan.

Selain saya dan para wisatawan tingkat kampong  yang penasaran dengan air tempat itu, ternyata banyak juga para wisatawan dari luar negeri (kecuali timor leste dan papua) yang lebih penasaran dengan air yang ada Situs Jolotundo tersebut. Ada beberapa (hampir semua sih) wisatawan yang datang ke tempat itu membawa wadah air berupa botol, jerigen atau bahkan galon air minum. Para wisatawan itu sengaja datang karena mereka meyakini air yang keluar dari pancuran petirtaan itu berkhasiat mengobati penyakit panu dan cacar. Bahkan, sebagian lagi dari mereka (baik laki-laki maupun perempuan) tidak segan-segan menceburkan diri untuk mandi dalam bilik yang terpisah antara pria dan wanita.

Saya sempat menyaksikan, seorang pria berjenggot, bertelanjang badan memasuki bilik khusus laki-laki. Pria itu mandi dengan air yang sudah dicampur dengan bunga-bunga. Sebelum mandi pria itu bersemedi di bagian atas dari petirtaan itu. Entah apa yang dilakukannya atau dengan mahluk apa ia berkomunikasi ? saya ngk peduli. Yang jelas, hanya ada satu dalam pikiranku saat itu__yaitu gimana caranya saya bisa goreng satu per satu ikan yang ada di dalam kolam Petirtaan Jolotundo.

He..he..he.. jangan di anggap serius itu hanyalah guyonan. Uye.





CATATAN___

Sebagian masyarakat sudah mengetahui dari cerita mulut ke mulut, kalau air di petirtaan ini ampuh dan berkhasiat obat. Pernah ada peneliti asing yang mencoba menganalisis kandungan kimia dan fisika air Petirtaan Jolotundo, dari hasil penelitian itu diketahui kalau air petirtaan ini memang termasuk yang terbagus di dunia ke dua setelah air zam-zam. Konon air asli petirtaan ini bisa tahan sekian lama dengan tidak mengalami perubahan secara fisika maupun kimia tanpa diproses lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar