Perputaran roda waktu terus berputar meninggalkan menit
permenit, hari perhari, dan tahun ke tahun. Terus berputar meninggalkan
kenangan masalalu dan menggantikannya dengan kenangan baru yang akan menjadi
catatan hidup tersendiri bagi setiap individu dalam berhubungan sesama insan.
Tapi, berjuta-juta kenangan yang tersimpan rapi dalam lemari merah ingatanku
takan bisa terhapus oleh zaman dan waktu, sampai kapanpun. Kecuali malaikat
maut datang mengajakku.
Kenangan itu bagian dari pengalaman sedangkan pengalaman
sendiri adalah prasasti batu yang terus bergulir dengan waktu meninggalkan
cerita menjadi sebuah sejarah. Meskipun demikian, kita takbisa
melupakan begitu saja kenangan yang
telah menemani kita sampai sekarang, karena
bisa jadi kenangan itu akan menjadi guru
besar dalam hidupmu untuk kedepannya. Seperti kata seorang anak pinggiran bangsa
indonesia “Jasmengan” jangan sekali-kali melupakan kenangan.
Empat October dibawah pelangi, hangatnya menteri dan embun
pagi desa Paciran kab, Lamongan menyapaku sekan mau mengajakku berlari-lari, disetiap pojok desa, kecamatan,
mesjid-mesjid dan hampir disetiap rumah
terdengar nyayian-nyanyian agamis yang hanya diputar satu tahun dua
kali. Meskipun demikian, nyanyian itu dapat menyakiti hati seseorang, meluluhkan
hati, menjatuhkan air mata lelaki perkasa dan meningkatkan keimanan, rasa
syukur serta ketakwaan seorang hamba pada Tuhannya_Nyanyian apalagi kalau bukan
takbiran...
waduk gondang, lamongan |
Yah takbiran, karena hari ini adalah lebaran Idul Adha umat
muslim Indonesia khususnya aliran Muhammadiah mengumandangkan takbirannya,
melaksanakan sholat ied dan menyembelih hewan kurbannya. Oh iya, ini adalah
kedua kalinya saya lebaran idul adha di lamongan. Tapi beda tempat dan “alirannya”.
Kali ini saya lebaran mengikuti islam aliran muhammadiah. Tapi, saya bukanlah
islam muhammadiah dan juga bukan islam NU. Saya adalah islam “campuran” kaloborasi
antara Muhammadiah dan NU. Walaupun keduanya berbeda dalam sayariat, sholat dan
lain sbgnya, tapi untuk saya itu semua tidak ada bedanya. Saya hanya mengikuti
apa yang saya ketahui dan saya yakini bahwa yang saya ketahui keduanya adalah organisasi
agama dan saya juga yakin keduanya benar menyembah Allah SWT. Sekali lagi saya katakan, agama saya adlh islam
“campuran” bukan muhammadiah dan juga bukan NU. Kamu mau tau kenapa saya
mengatakan islam campuran ?? mengenai itu lain kalia saja_nanti kalau saya
jelasakan malah panjang lagi…
Setelah sholat ied, saya di ajak teman bersama kawan lama dan baru mencari tempat santai
untuk melepas kepanatan perkuliahan, kebutulan kita satu organisasi. Salah satu
teman baruku memilih gubuk yang ada di tengah sawa. Awalnya kita
menolak, tapi mau gimana lagi karena sudah takada lagi tempat yang sesantai
tempat itu, kita mengiyakan saja. Waktu itu sempat terlintas dalam pikiranku kalau ada dua kemungkinan
jika kita disitu, kemungkinan yang pertama kita di sangka keluarga dari yang punya
sawa atau lagi minum minuman stengah keras “legen” dan yang kedua kita pasti dicurigai anggota
ISIS. Apalagi di paciran lagi rame-ramenya ISIS, sudah pasti kecurigaan itu kemungkinan
besar pasti ada.
Ternyata dugaanku benar, taklama kemudian kita di datangin 2
orang suruhan kades. Karena kita takmau pergi dari tempat itu, adu mulut dalam
bahasa jawa pun terjadi. Keadaan sempat tegang saat itu, tapi suasana kembali
normal lagi setelah kita berikan satu bungkus APACE.
Posisi matahari agak miring ke barat, kita masih tetap
dibawa gubuk tengah sawa. Udara desa yang segar dan hembusan angin seakan ikut
berbahagia dihari kemenangan. Ku hidupkan HP ku dan memilih menu music album Ebit G De_(berita kepada kawan)
lalu ku tekan oke. Susana berubah lebih santai, ku rabahkan tubuh diatas
pecahan bambu yang telah di kupas sedemikian rupa menjadi tikar kayu. Suara music
yang sayup-sayup di iringi hembusan angin telah mempengaruhi mataku, tak lama
kemudian pikiran berjalan-jalan bersama hembusan angin di berantara mimpi. Tapi,
Suara music itu ku biarkan tetap hidup.
Perjalanan ini terasa sangat menyenangkan…
Sayang kau tak duduk disampingku kawan…
Banyak cerita yang dapat kau saksikan…
Ditanah kering bebatuan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar