![]() |
By. MN |
Entah kenapa kata “cukimai” tiba-tiba
ramai di dalam kelas dan di
warung-warung kofe, di sosial media dan bahkan ada teman asal jawa yang berpapasan di jalan_menyapaku dengan
kata “Hai cukimai, jenengan ape nondi ?”.
Yeah,
ngak apa-apa bisa di maklumi kok..!!
Terkadang saya berpikir, kata cukimai itu seperti
kata jancok. Keduanya sama saja tergolong kata-kata kotor. Tpi, kata jancok itu
masih terlalu sopan bagiku. “Jikalau saja temanku
itu tahu maksut dari kata cukimai. Mungkin dia tidak menyapaku dengan
kata itu.” Heeem..
Sebelumnya
saya mohon maaf kawan-kawan, tante-tante, mas-mas dan cong. saya cuman ingin
menyinggung sedikit makna di balik kata cukimai. Serius ngk ada niat yang lain,
cuman ingin menyinggung. Sedikiiiit..Oke..??
Oke,
saya kasih tau apa itu arti dari kata cukimai. Kata cukimai terdiri dari dua
kata Cuki dan Mai, “cuki” artinya berhubungan intim (manusia dengan manusia) sedangkan “mai” itu artinya
ibu atau mama. Jadi, kata cukimai itu artinya “kamu berhubungan intim dengan ibumu.” Ups.
Kata ini sering dipake di daerah ambon dan Maluku
utara, saya kurang tahu asal kata ini darimana tapi yang jelas kata ini sudah
ada sebulum saya lahir. Kalau kate orang
jakarte sih itu kata udah dari sononya.
Memang udah dari sononya kok, jadi wajarlah ketika saya masih unyu-unyu saya sudah menggunakan
kata-kata itu. Tapi, saya gunakan hanyalah ke orang-orang yang keseringan berbuat
jahat, mencari gara-gara, berbuat kesalahan dan tentunya pelampiasan amarah. Hehe… yeah tujuannya agar orang tersebut tak
usah mengulangi perbuatannya lagi. Karena bagi saya sendiri kata cukimai itu
adalah kata perlawanan, ketika saya takbisa melawan dengan kekuatan saya bisa
melawan dengan kata-kata. Kata cukimai itu yang menjadi pukulannya. Hehe…
Eh..tapi,
kalau ketemu dengan orang timur (Maluku) jangan di praktekkan kata itu yah, nanti
kamu dibalas dengan kata “Bampuki” lho. Kalau sudah seperti itu beda lagi
ceritanya..!!
Bending
kata itu diberikan ke pemerintah, coba kamu tengok pemerintah yang sekarang. Kebanyakan
kebijakan mereka itu telah mempergosa hak-hak rakyatnya. itu sama saja mereka telah
memperkosa ibu pertiwinya sendiri. Jadi tak usah sungkan-sungkan bro, ngomong saja
ciplak-ciplok ke pemerintah bilang saja Cukimai dan jancok ke mereka. Karena, Jika
kita sering-sering menggunakan kata cukimai dan jancok ke pemrintah, itu sama
saja kita berusaha melawan pemerintah yang telah berbuat jahat terhadap rakyatnya. Dengan
begitu kita telah berkontribusi membrantas kejahatan di negeri para pakar tukang sulap.hehe……
Salam cukimai..!!
Salam cukimai..!!
Tolol bet dah. Knapa di akhir harus ditutup dengan salam cuk1ma1???
BalasHapus